MUNICH – Periode libur musim dingin di saat Natal dan
jelang tahun baru, sudah lazimnya bagi para pemain saling merangkul
rindu pada keluarga. Selain keluarga inti, klub yang membesarkan seorang
pemain biasanya jadi keluarga “kedua” dan turut jadi sasaran kangen, seperti yang terjadi pada Thiago Alcântara.
Meninggalkan Camp Nou pada musim panas lalu untuk kemudian menjalani karier baru bersama Bayern Munich, memang sama sekali tak disesalinya. Namun rasa rindu terhadap klub yang melesatkan namanya itu senantiasa timbul, terutama kala menjalani masa-masa indah bersama beberapa musim lalu.
“Dalam hidup, saya tak pernah menyesali apa yang sudah saya lakukan, tapi memang benar bahwa saya merindukan Barca untuk masa-masa indah yang saya miliki di sana,” ujar Alcântara, sebagaimana dilansir Football-Espana, Kamis (26/12/2013).
“Tapi tetap, saya takkan mengatakan bahwa saya menyesalinya. Pemain biasa datang dan pergi, mereka tetap jadi klub hebat dan kita (para pemain) hanyalah bagian kecil dari sebuah klub. Tak ada klub yang akan merindukan pemain manapun,” lanjutnya.
Gelandang kelahiran Italia berdarah Brasil dan berkewarganegaraan Spanyol itu lantas turut urun komentar terkait gaya bermain Barca yang terbilang jauh berbeda di tangan Gerardo “Tata” Martino dengan gaya bermain mereka saat ditukangi para pendahulu Martino. Namun Alcântara tetap pede bahwa Barca tak pernah melepas bidikan terhadap target trofi bergengsi.
“Gaya bermain Barca sekarang? Mungkin permainannya tak direct, tapi dalam sepakbola, hasil tetap yang utama, apapun gaya bermainnya dan Barca saat itu tetap menang selain permainan mereka juga hebat,” sambung Alcântara.
“Barca akan selalu jadi yang utama (difavoritkan) gelar Liga Champions, La Liga dan Copa del Rey. Buat saya, klub saat ini baik-baik saya,” terus putra legenda hidup Brasil, Mazinho tersebut.
Meninggalkan Camp Nou pada musim panas lalu untuk kemudian menjalani karier baru bersama Bayern Munich, memang sama sekali tak disesalinya. Namun rasa rindu terhadap klub yang melesatkan namanya itu senantiasa timbul, terutama kala menjalani masa-masa indah bersama beberapa musim lalu.
“Dalam hidup, saya tak pernah menyesali apa yang sudah saya lakukan, tapi memang benar bahwa saya merindukan Barca untuk masa-masa indah yang saya miliki di sana,” ujar Alcântara, sebagaimana dilansir Football-Espana, Kamis (26/12/2013).
“Tapi tetap, saya takkan mengatakan bahwa saya menyesalinya. Pemain biasa datang dan pergi, mereka tetap jadi klub hebat dan kita (para pemain) hanyalah bagian kecil dari sebuah klub. Tak ada klub yang akan merindukan pemain manapun,” lanjutnya.
Gelandang kelahiran Italia berdarah Brasil dan berkewarganegaraan Spanyol itu lantas turut urun komentar terkait gaya bermain Barca yang terbilang jauh berbeda di tangan Gerardo “Tata” Martino dengan gaya bermain mereka saat ditukangi para pendahulu Martino. Namun Alcântara tetap pede bahwa Barca tak pernah melepas bidikan terhadap target trofi bergengsi.
“Gaya bermain Barca sekarang? Mungkin permainannya tak direct, tapi dalam sepakbola, hasil tetap yang utama, apapun gaya bermainnya dan Barca saat itu tetap menang selain permainan mereka juga hebat,” sambung Alcântara.
“Barca akan selalu jadi yang utama (difavoritkan) gelar Liga Champions, La Liga dan Copa del Rey. Buat saya, klub saat ini baik-baik saya,” terus putra legenda hidup Brasil, Mazinho tersebut.
0 comments:
Post a Comment