MADURA - Manuver Persepam Madura United untuk
mendatangkan kiper Persela Lamongan, Khoirul Huda, sebenarnya
berlangsung mulus. Persepam telah mendapatkan kata iya dari pemain
paling loyal di Stadion Surajaya tersebut. Namun tinggal satu tahap yang
harus dinantikan Persepam dan itu tak mudah.
Huda harus mendapat persetujuan izin cuti dari Pemerintah Kabupaten Lamongan karena dia berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Inilah yang kemungkinan mengganjal transfer Huda ke Madura walau secara verbal kedua pihak telah mencapai kesepakatan.
Persela sendiri tidak mau kehilangan pemain lagi setelah kekuatannya dikuras Arema Cronous dan Persegres Gresik United. Impian Bisa jadi Persela mengganjal transfer Huda dengan tidak memberikan izin cuti untuk memperkuat Persepam. Apalagi orang-orang manajemen Persela adalah para pejabat daerah setempat.
Impian Persepam untuk mendapatkan kiper pengganti Alfonsius Kelvan pun masih kabur alias belum bisa dipastikan. Pelatih Persepam Daniel Roekito mengakui izin cuti tersebut bisa menjadi pengganjal transfer Khoirul Huda walaupun sang pemain sudah menyetujui tawaran Sape Kerap.
"Komunikasi berjalan bagus dan intinya dia mau berkostum Persepam. Sekarang tergantung atasan dia apakah mau memberikan izin cuti atau melepasnya ke Persepam. Saya tahu itu sebuah situasi yang sulit dan walaupun proses transfer sudah 80%, bisa saja gagal," terang Daniel Roekito.
Daniel sendiri mengakui Persepam bakal mendapatkan tambahan power yang sangat signifikan jika kiper tim nasional itu bergabung. Sebab Daniel sendiri sangat menyukai tipikal Huda yang tenang dan memiliki konsentrasi tinggi saat berada di bawah mistar. Selain itu dia sudah cukup senior dengan jam terbang tinggi.
Sedangkan pihak Persela sendiri jelas tidak mau kehilangan pemain yang layak menjadi legenda klub tersebut. Disinggung soal ketertarikan Persepam mendatangkan Huda, Ketua Umum Persela Fadeli yakin masih tetap diperkuat kiper yang telah memperkuat Persela dalam satu dasawarsa terakhir.
"Dia terbukti pemain yang sangat loyal dan tak pernah meninggalkan Persela dalam kondisi apa pun. Saya percaya Huda masih ingin melanjutkan karirnya di Persela dan bahkan mungkin pensiun di sini. Kalau ada kabar klub lain tertarik, menurut saya itu sudah biasa," ucap Fadeli.
Persepam sendiri sebenarnya sudah tak asing dalam perekrutan pemain berstatus PNS. Zainal Arif, striker senior Persepam, juga berstatus PNS di Bandung namun tetap bisa memperkuat klub di luar daerahnya. Persepam berharap bisa mengulang pengalaman itu saat berencana mendatangkan Huda.
Persepam musim ini relatif royal dalam berbelanja, terutama dalam mendatangkan pemain dengan kualitas di atas rata-rata. Rekrutmen teranyar adalah gelandang tim nasional Slamet Nur Cahyo. Keberhasilan mendatangkan pemain timnas menjadi salah satu daya tawar Sape Kerap untuk mendatangkan pemain top lainnya.
Sementara itu, Persepam hingga kini belum bisa memastikan keterlibatan mereka di Piala Gubernur Jatim 2013 yang sedianya digelar 14-22 Desember. Sebab tim pujaan masyarakat Madura itu mempunyai agenda ujicoba pada 15, 19 dan 24 Desember, yakni kontra Sabah FA, Serawak FA, serta Terengganu FA.
"Kami belum bisa mengatakan iya atau tidak soal keikutsertaan di Piala Gubernur. Pastinya kalau jadwalnya berbenturan dengan pertandingan ujicoba dengan klub-klub Malaysia, Persepsm tidak bisa. Nanti kami lihat dulu bagaimana jadwal yang dibuat panitia Piala Gubernur," ungkap Achsanul Qosasih, Manajer Persepam.
Huda harus mendapat persetujuan izin cuti dari Pemerintah Kabupaten Lamongan karena dia berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Inilah yang kemungkinan mengganjal transfer Huda ke Madura walau secara verbal kedua pihak telah mencapai kesepakatan.
Persela sendiri tidak mau kehilangan pemain lagi setelah kekuatannya dikuras Arema Cronous dan Persegres Gresik United. Impian Bisa jadi Persela mengganjal transfer Huda dengan tidak memberikan izin cuti untuk memperkuat Persepam. Apalagi orang-orang manajemen Persela adalah para pejabat daerah setempat.
Impian Persepam untuk mendapatkan kiper pengganti Alfonsius Kelvan pun masih kabur alias belum bisa dipastikan. Pelatih Persepam Daniel Roekito mengakui izin cuti tersebut bisa menjadi pengganjal transfer Khoirul Huda walaupun sang pemain sudah menyetujui tawaran Sape Kerap.
"Komunikasi berjalan bagus dan intinya dia mau berkostum Persepam. Sekarang tergantung atasan dia apakah mau memberikan izin cuti atau melepasnya ke Persepam. Saya tahu itu sebuah situasi yang sulit dan walaupun proses transfer sudah 80%, bisa saja gagal," terang Daniel Roekito.
Daniel sendiri mengakui Persepam bakal mendapatkan tambahan power yang sangat signifikan jika kiper tim nasional itu bergabung. Sebab Daniel sendiri sangat menyukai tipikal Huda yang tenang dan memiliki konsentrasi tinggi saat berada di bawah mistar. Selain itu dia sudah cukup senior dengan jam terbang tinggi.
Sedangkan pihak Persela sendiri jelas tidak mau kehilangan pemain yang layak menjadi legenda klub tersebut. Disinggung soal ketertarikan Persepam mendatangkan Huda, Ketua Umum Persela Fadeli yakin masih tetap diperkuat kiper yang telah memperkuat Persela dalam satu dasawarsa terakhir.
"Dia terbukti pemain yang sangat loyal dan tak pernah meninggalkan Persela dalam kondisi apa pun. Saya percaya Huda masih ingin melanjutkan karirnya di Persela dan bahkan mungkin pensiun di sini. Kalau ada kabar klub lain tertarik, menurut saya itu sudah biasa," ucap Fadeli.
Persepam sendiri sebenarnya sudah tak asing dalam perekrutan pemain berstatus PNS. Zainal Arif, striker senior Persepam, juga berstatus PNS di Bandung namun tetap bisa memperkuat klub di luar daerahnya. Persepam berharap bisa mengulang pengalaman itu saat berencana mendatangkan Huda.
Persepam musim ini relatif royal dalam berbelanja, terutama dalam mendatangkan pemain dengan kualitas di atas rata-rata. Rekrutmen teranyar adalah gelandang tim nasional Slamet Nur Cahyo. Keberhasilan mendatangkan pemain timnas menjadi salah satu daya tawar Sape Kerap untuk mendatangkan pemain top lainnya.
Sementara itu, Persepam hingga kini belum bisa memastikan keterlibatan mereka di Piala Gubernur Jatim 2013 yang sedianya digelar 14-22 Desember. Sebab tim pujaan masyarakat Madura itu mempunyai agenda ujicoba pada 15, 19 dan 24 Desember, yakni kontra Sabah FA, Serawak FA, serta Terengganu FA.
"Kami belum bisa mengatakan iya atau tidak soal keikutsertaan di Piala Gubernur. Pastinya kalau jadwalnya berbenturan dengan pertandingan ujicoba dengan klub-klub Malaysia, Persepsm tidak bisa. Nanti kami lihat dulu bagaimana jadwal yang dibuat panitia Piala Gubernur," ungkap Achsanul Qosasih, Manajer Persepam.
0 comments:
Post a Comment