PARIS – Meski tak membawa Swedia ke Piala Dunia 2014
mendatang, setelah kalah agregat 4-2 dari Portugal, melalui play off,
namun sosok Zlatan Ibrahimovich tidak pernah luput dari pujian melalui
aksi-aksi yang ditunjukkannya di lapangan.
Seperti aksi yang ditunjukkan Ibrahimovich di PSG, saat mencetak gol melalui tumit kanan melawan SC Bastia di Ligue 1. Untuk Ibra sendiri, gol tersebut merupakan gol ke 7 yang diciptakan dengan tumit kakinya.
Performa apik yang ditunjukkan Ibrahimovich dengan visi, umpan maupun kemampuannya mencetak gol, mendapat pujian dari rekan tim Ibrahimovich, yang berasal dari Italia, Marco Verratti.
”Ibrahimovich tidak hanya seorang juara, ia pemain jenius di sepakbola, ia menciptakan sesuatu (berinovasi dalam pertandingan),” ujarnya, seperti dilansir Le Parisien, Sabtu (14/12/2013).
“Kami tahu Zlatan dapat merubah arah pertandingan dengan berbagai cara. Lihat saja gol dengan tumit kakinya saat melawan Bastia, mungkin pemain lain dapat melakukannya, namun hanya satu orang di dunia yang dapat memikirkannya,” tutup Verratti.
Ya, memang Ibrahimovich bertranformasi sejak ia bermain di Ajax Amsterdam (2001-2004) hingga ke PSG saat ini, ia bukan lagi seorang penyerang utama yang hanya menunggu bola dan menyelesaikan peluang. Ibrahimovich juga rajin mencari bola hingga lini kedua dan membuka permainan dengan visi yang dimilikinya. Seorang Pemain yang dapat menjadi penentu kemenangan pada sebuah pertandingan
Ibrakadabra, julukan Ibra, musim ini telah mencetak 13 gol untuk PSG di Ligue 1, menjadi top skorer liga diikuti rekan setimnya, Edinson Cavani di urutan kedua dengan 11 gol. Selain mencetak gol, Ibra juga sudah memberikan 7 assist dan meloloskan PSG ke babak 16 besar Liga Champion.
Seperti aksi yang ditunjukkan Ibrahimovich di PSG, saat mencetak gol melalui tumit kanan melawan SC Bastia di Ligue 1. Untuk Ibra sendiri, gol tersebut merupakan gol ke 7 yang diciptakan dengan tumit kakinya.
Performa apik yang ditunjukkan Ibrahimovich dengan visi, umpan maupun kemampuannya mencetak gol, mendapat pujian dari rekan tim Ibrahimovich, yang berasal dari Italia, Marco Verratti.
”Ibrahimovich tidak hanya seorang juara, ia pemain jenius di sepakbola, ia menciptakan sesuatu (berinovasi dalam pertandingan),” ujarnya, seperti dilansir Le Parisien, Sabtu (14/12/2013).
“Kami tahu Zlatan dapat merubah arah pertandingan dengan berbagai cara. Lihat saja gol dengan tumit kakinya saat melawan Bastia, mungkin pemain lain dapat melakukannya, namun hanya satu orang di dunia yang dapat memikirkannya,” tutup Verratti.
Ya, memang Ibrahimovich bertranformasi sejak ia bermain di Ajax Amsterdam (2001-2004) hingga ke PSG saat ini, ia bukan lagi seorang penyerang utama yang hanya menunggu bola dan menyelesaikan peluang. Ibrahimovich juga rajin mencari bola hingga lini kedua dan membuka permainan dengan visi yang dimilikinya. Seorang Pemain yang dapat menjadi penentu kemenangan pada sebuah pertandingan
Ibrakadabra, julukan Ibra, musim ini telah mencetak 13 gol untuk PSG di Ligue 1, menjadi top skorer liga diikuti rekan setimnya, Edinson Cavani di urutan kedua dengan 11 gol. Selain mencetak gol, Ibra juga sudah memberikan 7 assist dan meloloskan PSG ke babak 16 besar Liga Champion.
0 comments:
Post a Comment