LONDON – Pelatih Sunderland, Gustavo Poyet menyatakan
dirinya siap memberikan yang terbaik bagi timnya dalam Final Piala Liga
menghadapi Manchester City, pada Minggu malam WIB nanti yang diadakan di
Wembley Stadium.
Pelatih yang baru bergabung di St. Mary Stadium pada Juni 2013 lalu bertekad ingin menghentikan puasa gelar yang terakhir The Black Cats raih pada 1973 saat mengangkat trofi kemenangan Piala FA. Dukungan para suporter juga dinilai Poyet sebagai suntikan semangat bagi dirinya untuk terus membawa tren postif ke St. Mary Stadium.
“Perasaan untuk meraih kemenangan besar sangat kami harapkan dan kami menghabiskan banyak waktu di turnamen ini.Kami harus berada di sini selama 20 tahun tanpa gelar sama seperti tim lainnya atau tidak mencapai final lebih dari 15 tahun atau tidak menang satu trofi dari 40 turnamen yang kami lalui,” ujar Poyet seperti dilansir Prosoccertalk, MInggu (3/2/2014).
“Hanya penduduk lama kota ini dan para pendukung setia yang benar-benar tahu penantian ini. Mereka tau bagaimana rasanya, bukan saya. Saya bisa mengatakan hal tersebut tapi saya tidak bisa merasakannya. Saya perlu mendengarkan mereka (penantian panjang para fans) itulah mengapa final ini menjadi kesempatan besar,” ungkapnya.
Selain itu masalah degradasi di Premier League juga tengah di hadapi oleh Poyet di mana timnya berada di urutan 18, tiga terbawah dari klasemen. Akan tetapi hal tersebut tidak menyurutkan tekadnya untuk membawa tren positif bagi The Balck Cats untuk kembali ke jalur hijau klasemen Premier League yang hanya menyisakan 11 pertandingan.
Pelatih yang baru bergabung di St. Mary Stadium pada Juni 2013 lalu bertekad ingin menghentikan puasa gelar yang terakhir The Black Cats raih pada 1973 saat mengangkat trofi kemenangan Piala FA. Dukungan para suporter juga dinilai Poyet sebagai suntikan semangat bagi dirinya untuk terus membawa tren postif ke St. Mary Stadium.
“Perasaan untuk meraih kemenangan besar sangat kami harapkan dan kami menghabiskan banyak waktu di turnamen ini.Kami harus berada di sini selama 20 tahun tanpa gelar sama seperti tim lainnya atau tidak mencapai final lebih dari 15 tahun atau tidak menang satu trofi dari 40 turnamen yang kami lalui,” ujar Poyet seperti dilansir Prosoccertalk, MInggu (3/2/2014).
“Hanya penduduk lama kota ini dan para pendukung setia yang benar-benar tahu penantian ini. Mereka tau bagaimana rasanya, bukan saya. Saya bisa mengatakan hal tersebut tapi saya tidak bisa merasakannya. Saya perlu mendengarkan mereka (penantian panjang para fans) itulah mengapa final ini menjadi kesempatan besar,” ungkapnya.
Selain itu masalah degradasi di Premier League juga tengah di hadapi oleh Poyet di mana timnya berada di urutan 18, tiga terbawah dari klasemen. Akan tetapi hal tersebut tidak menyurutkan tekadnya untuk membawa tren positif bagi The Balck Cats untuk kembali ke jalur hijau klasemen Premier League yang hanya menyisakan 11 pertandingan.






0 comments:
Post a Comment