News Update :

Kompetisi di Persib Kian Terlihat

Friday, December 20, 2013

SURABAYA - Persib Bandung sudah diidentikkan sebagai salah satu klub bertabur bintang di Tanah Air. Komposisi pemain-pemain berkualitas, bahkan berlabel Timnas bertumpuk dalam skuad berjuluk Pangeran Biru ini. Mau tak mau, persaingan mendapatkan tempat utama terjadi begitu kencang di dalamnya.

Untuk menghadapi kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan misalnya, tak kurang dari enam pemain Timnas (Kualifikasi Piala Asia 2015) berada di bawah bendera Persib. Belum lagi pilar lain yang juga pernah memperkuat skuad Garuda di tahun-tahun sebelumnya, termasuk pemain muda yang sempat mencicipi Timnas U-23.

Deretan pemain jempolan tersebut membuat setiap sektor permainan Persib tampak menyeramkan. Namun di sisi lain, persaingan ketat menuntut objektivitas tim pelatih dalam memilih sosok terbaik jelang sebuah pertandingan.

Menanggapi hal ini, Pelatih Djadjang ‘Djanur’ Nurdjaman menganggap hal ini positif untuk Persib sebagai sebuah tim. Persaingan antar pemain memungkinkan kualitas kesebelasan mencapai tahap maksimal. Djanur hanya meminta pemain fokus pada peningkatan kualitas pribadi, tanpa memikirkan persaingan yang ada.

“Tidak usah melihat ke kiri atau ke kanan. Anak-anak cukup main untuk diri sendiri saja,” ucapnya.

Sang head coach juga mengaku sudah merasakan keuntungan dari berderetnya nama beken di skuad Pangeran Biru. Antara lain motivasi berlipat dari pemain-pemain yang diramalkan akan tenggelam. Termasuk sejumlah pesepakbola muda yang dalam perjalanannya selalu kalah dari senior-seniornya.

“Atmosfer persaingan di Persib sudah mulai terlihat. Saat libur sebelum pembentukan tim saja, sejumlah pemain tampaknya sudah mulai berlatih sendiri-sendiri. Itu kan bagus,” kata Djanur.

Salah satu pemain yang dinilai menunjukkan peningkatan performa dalam beberapa selama masa persiapan Persib adalah Atep. Gelandang asal Cianjur, Jawa Barat itu memang sempat mengalami tren negative di ISL 2013. Saat itu, dia kalah bersaing dengan pemain sekelas Mbida Messi, M Ridwan, dan pemain tengah lainnya.

Selama kompetisi berlangsung, Atep tampil dalam 33 pertandingan, namun enam belas diantaranya datang dari bangku cadangan. Total, dia mengoleksi 1644 menit bermain dengan sumbangan satu gol.

Catatan bermain tersebut menurun dibandingkan musim sebelumnya. Di ISL 2012, Atep tampil dalam dalam 32 laga, dengan 26 kali tertulis dalam starting line up. Pemain kelahiran 5 Juni 1985 ini mengumpulkan 2.371 menit bermain dengan sumbangan enam gol.

Namun jelang musim 2014, Djanur mengakui terdapat perbaikan performa pada pemain bernomor punggung tujuh itu.

Di beberapa hari pertama sesi latihan Persib untuk musim depan, Atep selalu masuk daftar terbaik penilaian kondisi fisik. Bahkan pada dua kali cross country running yang digelar di kawasan perbukitan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dia menjadi pemain yang hampir selalu finis terdepan menuntaskan rute lari.

Yang terbaru, Atep berhasil menambah efektivitas penyerangan lini depan Persib pada pertandingan kontra Persepam Madura United, Minggu (15/12) lalu. Pangeran Biru pun sukses meraup tiga poin di pertandingan perdana East Java Tournament 2013 tersebut.

“Semoga saja (jadi momentum kebangkitan Atep). Masuknya dia di pertandingan itu memang memberi pengaruh baik,” kata Djanur. 

Share this Article on :

0 comments:

Post a Comment

 

© Copyright SANGARAO 2010 -2011 | Design by Sangarao Group | Published by Sangarao Grup | Powered by sangarao.com.